Kamis, 29 November 2012

SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara Terapkan Mid Semester Online



SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara di tahun pelajaran 2012/2013 menerapkan Ujian secara Online, Pelaksanaan ujian secara online diawali dari Mid Semester, Senin (22/10/12), di hari ke Tujuh  ada 4 mata pelajaran yang diujikan di Mid Semester Online yakni Sejarah, PAI, Geografi dan Sosiologi.

"Sejauh ini yang kami pantau pelaksanaan Mid Semester Online selama Tujuh hari ini berjalan lancar. Saya memantau langsung ke kelas-kelas, saya pantau pelaksanaan ini berjalan lancar. Kami mengapresiasi pelaksanaan Mid Semeter Online ini, Ujian Online ini sebagai bukti penerapan ICT di SMA Negeri 1 Indralaya Utara makin dirasakan " kata Plh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Indralaya Utara Drs. Jumadi Kardi, M.SI.


Sesuai jadwal dari Wakasek Kurikulum pelaksanaan Mid Semester Online ini dilaksanakan 7 hari mulai dari tanggal 15 – 22 Oktober 2012.

Menurut Jumadi Kardi, Pelaksanaan Ujian Online ini akan menjadi agenda sekolah dalam mewujudkan Sekolah yang mengimplementasikan ICT dalam proses pembelajaran.


M Firdaus, S.Si, Wakasek Kurikulum mengatakan penerapan Ujian MID Online ini bertujuan untuk meningkat kualitas belajar mengajar di SMA Negeri 1 Indralaya Utara.


Pelaksanaan Mid Semeter ini menggunakan jaringan internet, Sebelum pelaksanaan Ujian Online ini Sekolah sudah menerapkan E-learning dalam pembelajaranya sehingga kendala akses internet sudah diantisipasi sebelumnya.


Iwan Hermana, S.Pd Kordinator Pusat Sumber Belajar menambahkan Walaupun Pelaksanaan Mid Semester secara online ini dilaksanakan untuk yang pertamakali ternyata berjalan lancar, hal ini dikarenakan persiapan soal dan maintance disiapkan sebelumnya dengan cukup matang.

PESTA BLOG SMAN 1 ULTRA 2012


      OSIS SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara bekerjasama dengan ULTRA ICT Club akan mengadakan PESTA BLOG SMAN 1 ULTRA 2012. Bentuk kegiatan dalam Pesta Blog ini adalah Lomba Blog antar Kelas. Setiap kelas dituntut untuk menampilkan karya kreasinya baik berupa Artikel, Berita, Opini, Tips& Trik, Kata Mutiara,Humor, Galeri Foto dan kreasi lainya yang bermuatan nilai inspiratif dan edukatif. 



Pelaksanaan Pesta Blog ini akan dimulai dari tanggal 17 november - 15 Desember 2012, rentang waktu sebulan ini adalah waktu untuk siswa mengupdate postinganya di blog, dalam waktu sebulan ini juga Tim Juri akan selalu memantau update blog setiap waktunya. Tim Juri terdiri dari Guru  dan Alumni SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara.

Jargon Pesta Blog ini Startup Edition - Make a Difference, kata ini sengaja diambil karena kegiatan ini adalah yang pertama diselenggarakan dan ingin membuat sesuatu yang berbeda dan bermanfaat.

Pembagian Kelas Berkarakter



Indralaya Utara, Kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara dibawah pimpinan Ketua Kelas Prabowo Daradjatun mendapatkan penghargaan sebagai kelas berkarakter. Hadiah berupa piala Bergilir Kelas berkarakter, Sertifikat dan paket alat kebersihan. Hadiah diserahkan oleh Plt Kepala SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara Drs. Jumadi Kardi, M.Si  usai Upacara Bendera, Senin (5/11/2012).

Selain kelas berkikarakter yang mendapatkan hadiah, ada juga penyerahan hadiah untuk Wali kelas berkarakter dan Siswa berkarakter, untuk wali kelas berkarakter diperoleh oleh Rusnani Dewi, S.Pd dan Siswa berkarakter masing-masing oleh Alfiqarisyaputra Kelas X-C, Liawati Kelas XI IPS 1 dan Imam Abiyu Hamid Siswa kelas XII IPS.

Drs.Jumadi Kardi, M.Si setelah pemberian hadiah mengatakan, hadiah yang diberikan merupakan reward atas kerja cerdas dan prestasi yang telah diraih oleh kelas, guru dan siswa "Jangan dilihat nilainya karena tidak seberapa. Tetapi ini bentuk penghargaan atas kerja cerdas dan prestasi yang telah diraih," katanya.

 



Siswa SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara Sambut Kedatangan Peserta Pertukaran Pelajar dari Yogyakarta


INDRALAYA UTARA- Siswa-siswi SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara menyambut  sebanyak 5 pelajar dari yogyakarta yang menjadi peserta pertukaran pelajar yang ditempat di SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya  Utara. Para peserta pertukaran pelajar jogja ini akan belajar di sekolah ini selama 2 Minggu dari 7 November – 20 November 2012. Peserta Pertukaran  Pelajar ini juga akan tinggal bersama orang tua asuh selama dua minggu.

Drs. Jumadi Kardi, M.Si Plt Kepala Sekolah dalam acara penyambutan mengatakan,” Para peserta ini akan belajar di kita di sekolah ini, mengenai budaya yang ada di Ogan Ilir dan kita juga akan banyak belajar dari kawan-kawan kita dari Yogyakarta ini” Kamis (9/11/2012).   Acara penyambutan ini berlangsung cukup hangat penuh keakraban,  para siswa SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara sangat antusias mengikuti acara penyambutan ini.
 
Sebagaimana Informasi yang diterima Tim Ultra Jurnalistik, Tujuan dari pertukaran pelajar ini mengenalkan keanekaragaman dan adat istiadat di Indonesia terutama yang ada di Kabupaten Ogan Ilir. Kedepan diharapkan rasa nasionalisme dan rasa persatuan dan kesatuan antar pelajar semakin terasah.

Di acara penyambutan ini, Para peserta pertukaran pelajar ini memperkenalkan diri  dan mengungkapkan kesan pertama berada di kabupaten Ogan Ilir, Aditya Novianto siswa kelas XI SMA Negeri 2 Yogyakarta mengungkapkan kesan yang dirasakannya “ Ini pengalaman pertama saya tinggal di rumah yang dindingnya kayu atau tinggal di rumah kayu khas kabupaten Ogan Ilir”
 
Haris Imam K siswa kelas XI SMAN 11 Yogyakarta menambahkann “ suasana disini sangat berbeda dengan di yogyakarta, disini bisa bebas memandangi kebo-kebo yang bebas berkeliaran, kalau di jogja agak susah liat kebo karena disitu kebonya dikandangi”
 
Selain Aditya dan Haris ada  3 kawan lainya yang ditempat di SMA Negeri 1 Unggulan Indrlaya Utara,  Zoeys Zamharin siswi SMAN 3 Yogyakarta, Satria Adhi Pamarta Siswa SMAN 10 Yogyakarta dan Laksatya Wirawan siswa SMAN 1 Yogyakarta.

Menumbuhkan kecerdasan emosional





Kecerdasan Emosional sangat penting untuk ditumbuhkan pada anak sekolah terutama anak remaja usia SMA, karena usia ini bisa dikatakan usia emas (Golden Age), saat remaja adalah usia yang sangat dinamis dimana rasa penasaran terhadap segala hal begitu tinggi. tingkat kemampuan saat usia remaja sangat mempengaruhi eksistensi di masa depan, disinilah penting untuk ditumbuhkan kecerdasan emosional atau yang biasa dikenal dengan EQ (Emotional Quotient). Kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk mengelola, mengolah serta mengontrol rasa yang ada pada dirinya dan orang yang ada di sekitarnya.
               
Penelitian telah membuktikan bahwa orang yang mempunyai kecerdasan intelektual yang dibarengi kecerdasan emosional lebih sukses daripada orang yang hanya mengandalkan kecerdasan intelektual,Daniel Goleman (1995) lewat bukunya berjudul Emotional Intelligence – Why It Can Matter More Than IQ menjelaskan disamping Kecerdasan Intelektual (IQ) ada kecerdasan lain yang membantu seseorang sukses yakni Kecerdasan Emosional (EQ). Bahkan secara khusus dikatakan bahwa kecerdasan emosional lebih berperan dalam kesuksesan dibandingkan kecerdasan intelektual.
Kemampuan emosional yang harus ditumbuhkan pada diri anak :
1.          
    Kesadaran Diri (Self Awareness) merupakan proses mengenali dirinya sendiri, mengenali perasaan orang lain, mengenali pilihan sehingga bisa membedakan pilihan untuk dirinya dan pilihan untuk orang lain. Tumbuhnya kesadaran diri memunculkan sikap aktip dan responsip, dengan mempunyai kemampuan ini akan mampu menghadapi situasi yang sedang dialami dan yang akan terjadi, secara akumulatif kesadaran diri membangun sikap tanggung jawab dalam diri.
2.      
  Assertiveness adalah kemampuan untuk mengekspresikan pemikiran,pendapat, keyakinan dan perasaanya secara langsung, jujur, beretika dan berprilaku dengan cara yang tepat tanpa menyakiti dan menyinggung orang lain. Kemampuan ini perlu adanya pembiasaan salahsatunya dengan cara memberikan ruang dan kesempatan pada anak untuk berani menyampaikan gagasan kepada temanya di dalam kelas, kalau anak sudah dibiasakan mengungkapakan pemikiran dan perasaanya terhadap teman maka anak ketika terjun ke masyarakat tidak akan kesulitan untuk menyampaikan gagasan yang ada dalam pikirannya.
3.              
    Intrapersonal Relationship adalah kemampuan yang dapat mengenali dan memahami perasaan, motivasi, emosi, disipilin,manajemen diri, kepercayaan diri. Menurut Anderson (1999) Kecerdasan interpersonal meliputi :
* Social Sensitivity adalah kemampuan untuk merasakan dan mengamati reaksi- reaksi atau perubahan orang lain yang ditunjukkannya baik secara verbal maupun non verbal ,
*Social Insight adalah kemampuan seseorang untuk memahami dan mencari pemecahan masalah yang efektif dalam satu interaksi sosial
* Social Communication adalah kemampuan individu untuk menggunakan proses komunikasi dalam menjalin dan membangun hubungan interpersonal yang sehat .
    
Kehidupan tidak terlepas dari hubungan dengan orang lain, kecerdasan emosional sangat diperlukan untuk bisa menjaga hubungan baik dengan orang lain, orang yang mempunyai kecerdasan emosional akan lebih sukses karena dengan kecerdasan ini orang akan mudah beradaptasi, berinteraksi, berekspresi dan bersosialisasi dengan oranglain.

Budidaya Jahe Menggunakan Media Karung




Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal merupakan pembelajaran yang bersumber dari ciri khas keunggulan lokal daerah baik dari aspek ekonomi, budaya, lingkungan, teknologi, ekologi dan aspek lain yang menunjang keunggulan daerah.
Tujuan Pembelajaran Berbasis keunggulan lokal di terapakan di Sekolah Menengah mempunyai tujuan sebagai berikut : 
  1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya,
  1. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya,
  1. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya,
  1. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Implementasi PBKL di SMAN 1 Indralaya Utara dikembangkan dengan mengangkat materi budidaya Jamur Tiram dan Budidaya Jahe dalam karung. Sekolah bekerjasama dengan masyarakat yang berprofesi dalam budidaya Jamur Tiram dan Budidaya Jahe dalam karung. Siswa tidak hanya dibekali teori semata tapi siswa belajar langsung melakukan mulai dari awal pemilihan bibit penymaian, pemeliharan/proses sampai memanen hasil budidaya.

Peringati Hari Lahir Sekolah, SMAN 1 Indralaya Utara Gelar Lomba dan Pameran Kreativitas Siswa



Indralaya Utara- Momen Hari Lahir SMAN 1 Indralaya Utara (Rabu, 22 Februari 2012) diperingati dengan cara berbeda tahun ini. Selain menyelenggarakan LCCMP  (Lomba Cerdas Cermat Mata Pelajaran) antar SMP/MTs Sederajat, sekolah juga menggelar  lomba Olimpiade Komputer dan Story Telling. Selain itu sekolah turut menggelar acara PANKREAS (Pameran Kreativitas Siswa).

Acara Hari Lahir SMAN 1 Indralaya Utara dihadiri beberapa pejabat di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir. Drs. H. Baharuddin Noer, MM (Kepala Dinas Pendidikan), Ardha Munir, SH, MM (Kepala BNN Kab Ogan Ilir/ Komite Sekolah), Rudi Pasrah, S.Pd, M.Si ( Kabid SM Dinas Pendidikan) serta dihadiri oleh Kapolsek, Kepala Sekolah SMP, Kepala Sekolah SMA/SMK, tamu undangan dari berbagai instansi.

Acara berjalan seru dan khidmat yang dimulai dengan penampilan atraktif Marching Band SMAN 1 Indralaya Utara berkolaborasi dengan Atraksi Sulap Bayu Febrian (Siswa Kelas XII IPA) yang dilanjutkan dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah, Komite Sekolah dan Kepala Dinas Pendidikan.

Dra. Darmawati, MM dalam sambutanya mengatakan “ Acara Hari Lahir bukan hanya sekedar acara seremonial rutin sekolah yang diadakan setiap tahun tapi harus bisa dijadikan sebagai intropeksi dan aksi untuk terus melangkah ke arah yang lebih baik dan maju”.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan pengguntingan pita pembukaan Pameran Kreativitas Siswa (PANKREAS) Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir Drs. H. Baharuddin Noer, MM. Dalam kesempatan itu beliau mengatakan “Penyelenggaraan pameran kreativitas seperti ini harus senantiasa di fasilitasi oleh sekolah, ini penting untuk memacu motivasi kreativitas siswa dalam belajar”

Sementara itu Iwan Hermana, S.Pd (Guru Mata Pelajaran TIK) menambahkan “Produk Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dipamerkan dalam PANKREAS ini sangat beragam ada Photografhy,Video Animasi, Blog, Kalender, Stiker, Poster, ID Card. Produk ini merupakan original karya siswa, Sekolah mencoba menerapkan pembelajaran berbasis produk, setiap pembelajaran harus ada produk yang dihasilkan”

Selamat Hari Lahir SMAN 1 Indralaya Utara, Semoga Ke Depan Bisa Lebih Baik dan Maju.
Jurnalistik Ultra

Pembuatan Briket dari Sampah


INDRALAYA,  Gerakan pengelolahan lingkungan Go-Green merupakan integrasi Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) pada kurikulum SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara. Kegiatan tersebut selain menanamkan sikap cinta terhadap lingkungan juga memanfaatkan sampah organik yang ada di lingkungan sekolah menjadi briket arang sampah.  Melalui kegiatan ini dharapkan siswa-siswi SMA Negeri 1 Indralaya Utara dapat mengaplikaskan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahun 2012 SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara menjalin kerjasama dengan STIKes Muhammadiyah Palembang.  Dengan program kemitraan tersebut, SMA Negeri 1 Indralaya Utara akan punya banyak alternatif metode untuk menangani sampah. Teknologi tersebut diharapkan bisa diterapkan oleh siapa pun dengan bahan baku yang mudah dan murah, yang lebih mendasar teknologi diharapkan mampu memberikan inspirasi tentang keterjagaan diri untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi lingkungan sekitar.

Prioritas Program SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara mengenai program SMA berbasis partnership tahun 2012 adalah peningkatan mutu, pengembangan keunggulan lokal, pengembangan kemitraan dan pengembangan layanan sekolah berwawasan lingkungan dan sekolah sehat. Keempat  program tersebut merupakan tahap pembinaan tahun ketiga yang dilaksanakan sekolah dalam rangka melaksanakan SNP dan PBKL yang berbasis partnership.  Prioritas program tersebut telah disusun oleh 130 SMA berbasis partnership menjadi program kerja tahun 2012/2013.

Sebagai bentuk implementasi dari program partnership tersebut, pada hari Kamis tanggal 27 September 2012 kemarin telah dilaksanakan pembuatan Briket Arang oleh Program Studi Kesehatan Lingkungan yang menggunakan bahan baku dari sampah dengan memanfaatkan sampah di lingkungan sekolah yang diikuti 20 orang siswa-siswi kelas X dan XI

Asyiknya Belajar Di Alam


     Kamis pagi yang cerah (1 November 2012) dengan pancaran sinar matahari pagi  membuat siswa-siswi SMA Negeri 1 Unggulan Indrlaya Utara tampak lebih ceria dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran di kebun milik salah satu warga yang berada disamping sekolah. Dikebun ini anak-anak diajak untuk bereksplorasi dan berfantasi di kebun mulai dari mengenali tanaman,  cara memilih bibit, menyemai,menyiapakan media tanam, menanam, membersihkan gulma sampai memetik sayuran yang sudah siap panen serta bagaimana supaya produk yang dihasilkan bisa di terima oleh konsumen.
    
Kegiatan ini dalam rangkaian Pembelajaran Berbasis Keunggulan lokal  di SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara. Pembelajaran ini merupakan perpaduan dari 3 mata pelajaran yakni Mulok Pertanian, Ekonomi dan TIK,  Mata pelajaran Mulok Pertannian anak diajari budidaya sayuran langsung dengan praktisi, mata pelajaran ekonomi anak diajari bagaimana mencari peluang menghitung biaya yang dikeluarkan untuk bercocok tanam dan mata pelajara TIK belajar mempromosikan dan memasarkan melalui media teknologi informasi dan komunikasi terutama media internet.
  
 Drs. Jumadi Kardi, M.Si Plt Kepala Sekoalah SMA Negeri 1 Unggulan Indralaya Utara menuturkan ini adalah Pembelajaran berbasis keunggulan lokal yang dipadukan dengan beberapa mata pelajaran, kegiatan ini bertujuan belajar bersama-sama memanfaatkan potensi yang ada. Siswa juga dilibatkan dari awal, yakni dimulai dari pengolahan tanah atau media tanam sampai penanaman bibit. Setelah itu, di dampingi pula dalam proses merawat tanaman sampai berbuah dan siap dipanen. Siswa juga di bimbing tentang mencarai peluang, penghitungan modal, kebutuhan perawatan, hingga laba yang didapatkan.
 
  “Sungguh menyenangkan, kami bisa belajar langsung bagaimana mengolah tanah menjadi media tanam yang baik. Meskipun harus berpanas-panasan dan kotor, tapi kegiatan ini enjoy sekali dan yang lebih penting  pembelajaran ini sangat bermanfaat” kata Rahma Widya Asih dan Kartika.
  
  Siswa yang lain bernama Dila Badiro menambahkan belajar di lapangan lebih asik dan kami menjadi terinspirasi memaksimalakan lahan yang ada dijadikan sebagai peluang usaha, belajar secara langsung menambah semangat karena kebanyakan belajar itu di kelas saja. 

  Iwan Hermana, S.Pd mengatakan Implementasi PBKL di SMAN 1 Unggulan Indralaya Utara berupaya memanfaatkan keunggulan lokal secara maksimal dengan memadukan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekologi, ekonomi dan teknologi informasi dan komunikasi, disamping anak-anak mempelajari  cara bercocok tanam, anak juga belajar bagaimana mempromosikan dan memasarkan melalui media teknologi informasi dan komunikasi

PENTINGNYA PENDIDIKAN ISLAM






Sebagai orang yang menganut ajaran agama Islam hendaknya kita mengetahui sejauh mana pendidikan Islam itu sendiri. Tidak sedikit orang yang mengaku beragama Islam akan tetapi pengetahuan tentang pendidikan Islam sangat minim yang berakibat tindakan dan tingkah lakunya tidak layak disebut sebagai orang Islam.

Manusia mendapat kehormatan menjadi khalifah di muka bumi untuk mengolah alam beserta isinya. Hanya dengan ilmu dan iman sajalah tugas kekhalifahan dapat ditunaikan menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seluruh makhluk-Nya. Tanpa iman akal akan berjalan sendirian sehingga akan muncul kerusakan di muka bumi dan itu akan membahayakan manusia. Demikian pula sebaliknya iman tanpa didasari dengan ilmu akan mudah terpedaya dan tidak mengerti bagaimana mengolahnya menjadi keberkahan dan manfaat bagi alam dan seisinya.


Sedemikian pentingnya ilmu, maka tidak heran orang-orang yang berilmu mendapat posisi yang tinggi baik di sisi Allah maupun manusia. (QS. Al Mujadilah (58) : 11)


Bahkan syaithan kewalahan terhadap orang muslim yang berilmu, karena dengan ilmunya, ia tidak mudah terpedaya oleh tipu muslihat syaithan.

Muadz bin Jabal ra. berkata: “Andaikata orang yang beakal itu mempunyai dosa pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya dia cenderung masih bisa selamat dari dosa tersebut namun sebaliknya, andaikata orang bodoh itu mempunyai kebaikan dan kebajikan pada pagi dan sore hari sebanyak bilangan pasir, maka akhirnya ia cenderung tidak bisa mempertahankannya sekalipun hanya seberat biji sawi.”

Ada yang bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Ia menjawab, “Sesungguhnya jika orang berakal itu tergelincir, maka ia segera menyadarinya dengan cara bertaubat, dan menggunakan akal yang dianugerahkan kepadanya. Tetapi orang bodoh itu ibarat orang yang membangun dan langsung merobohkannya karena kebodohannya ia terlalu mudah melakukan apa yang bisa merusak amal shalihnya.”

Kebodohan adalah salah satu faktor yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia butuh terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah SWT. Kemuliaan manusia terletak pada akal yang dianugerahi Allah. Akal ini digunakan untuk mendidik dirinya sehingga memiliki ilmu untuk mengenal penciptanya dan beribadah kepada-Nya dengan benar. Itulah sebabnya Rasulullah SAW menggunakan metode pendidikan untuk memperbaiki manusia, karena dengan pendidikanlah manusia memiliki ilmu yang benar. Dengan demikian, ia terhindar dari ketergelinciran pada maksiat, kelemahan, kemiskinan dan terpecah belah.

Pentingnya Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan kata kunci untuk setiap manusia agar ia mendapatkan ilmu. Hanya dengan pendidikanlah ilmu akan didapat dan diserap dengan baik. Tak heran bila kini pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun agar masyarakat menjadi pandai dan beradab. Pendidikan juga merupakan metode pendekatan yang sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki fase tahapan dalam pertumbuhan.

Pendidikan Islam memiliki 3 (tiga) tahapan kegiatan, yaitu: tilawah (membacakan ayat Allah), tazkiyah (mensucikan jiwa) dan ta’limul kitab wa sunnah (mengajarkan al kitab dan al hikmah). Pendidikan dapat merubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik disebabkan pendidikan mempunyai kelebihan. Pendidikan mempunyai ciri pembentukan pemahaman Islam yang utuh dan menyeluruh, pemeliharaan apa yang telah dipelajarinya, pengembangan atas ilmu yang diperolehnya dan agar tetap pada rel syariah. Hasil dari Pendidikan Islam akan membentuk jiwa yang tenang, akal yang cerdas dan fisik yang kuat serta banyak beramal.

Pendidikan Islam berpadu dalam pendidikan ruhiyah, fikriyah (pemahaman/pemikiran) dan amaliyah (aktivitas). Nilai Islam ditanamkan dalam individu membutuhkan tahpan-tahapan selanjutnya dikembangkan kepada pemberdayaan di segala sektor kehidupan manusia. Potensi yang dikembangkan kemudian diarahkan kepada pengaktualan potensi dengan memasuki berbagai bidang kehidupan. (QS. Ali Imran (3) : 103)

Pendidikan yang diajarkan Allah SWT melalui Rasul-Nya bersumber kepada Al Qur’an sebagai rujukan dan pendekatan agar dengan tarbiyah akan membentuk masyarakat yang sadar dan menjadikan Allah sebagai Ilah saja. 

Kehidupan mereka akan selamat di dunia dan akhirat. Hasil ilmu yang diperolehnya adalah kenikmatan yang besar, yaitu berupa pengetahuan, harga diri, kekuatan dan persatuan. 

Tujuan utama dalam Pendidikan Islam adalah agar manusia memiliki gambaran tentang Islam yang jelas, utuh dan menyeluruh.  

Interaksi di dalam diri ini memberi pengaruh kepada penampilan, sikap, tingkah laku dan amalnya sehingga menghasilkan akhlaq yang baik. Akhlaq ini perlu dan harus dilatih melalui latihan membaca dan mengkaji Al Qur’an, sholat malam, shoum (puasa) sunnah, berhubungan kepada keluarga dan masyarakat. Semakin sering ia melakukan latihan, maka semakin banyak amalnya dan semakin mudah ia melakukan kebajikan. Selain itu latihan akan menghantarkan dirinya memiliki kebiasaan yang akhirnya menjadi gaya hidup sehari-hari.

Kesinambungan dalam Pendidikan Islam
Pendidikan Islam dalam bahasa Arab disebut tarbiyah Islamiyah merupakan hak dan kewajiban dalam setiap insan yang ingin menyelamatkan dirinya di dunia dan akhirat. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai akhir hayat.” Maka menuntut ilmu untuk mendidik diri memahami Islam tidak ada istilah berhenti, semaki banyak ilmu yang kita peroleh maka kita bertanggung jawab untuk meneruskan kepada orang lain untuk mendapatkan kenikmatan berilmu, disinilah letak kesinambungan.

Selain merupakan kewajiban, kegiatan dididik dan mendidik adalah suatu usaha agar dapat memiliki ma’dzirah (alasan) untuk berlepas diri bila kelak diminta pertanggungjawaban di sisi Allah SWT yakni telah dilakukan usaha optimal untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain pada kebenaran sesuai manhaj yang diajarkan Rasulullah SAW.

Untuk menghasilkan Pendidikan Islam yang berkesinambungan maka dibutuhkan beberapa sarana, baik yang mendidik maupun yang dididik, yaitu:

1. Istiqomah
Setiap kita harus istiqomah terus belajar dan menggali ilmu Allah, tak ada kata tua dalam belajar, QS. Hud (11) : 112, QS. Al Kahfi (18) : 28

2. Disiplin dalam tanggung jawab
Dalam belajar tentu kita membutuhkan waktu untuk kegiatan tersebut. sekiranya salah satu dari kita tidak hadir, maka akan mengganggu proses belajar. Apabila kita sering bolos sekolah, apakah kita akan mendapatkan ilmu yang maksimal. Kita akan tertinggal dengan teman-teman kita, demikian pula dengan guru, apabila ia sering membolos tentu anak didiknya tidak akan maju karena pelajaran tidak bertambah.

3. Menyuruh memainkan peran dalam pendidikan
Setiap kita dituntut untuk memerankan diri sebagai seorang guru pada saat-saat tertentu, memerankan fungsi mengayomi, saat yang lainnya berperan sebagai teman. Demikiannya semua peran digunakan untuk memaksimalkan kegiatan pendidikan.

PENDIDIKAN DI INDONESIA

Pendidikan Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah, pemerintah sudah serius menangani masalah pendidikan Indonesia. Terbukti dari 20% APBN ditujukan untuk kepentingan bidang pendidikan. Kita patut memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena hal tersebut.

Sekarang ini pendidikan di beberapa daerah di Indonesia sudah menjalangkan pendidikan gratis. Hal ini membawa dampak positif khususnya bagi para masyarakat yang memiliki tingkat perekonomian rendah. Mereka sudah bisa mengecap dunia pendidikan yang dulu bagi setiap orang dianggap mahal dan timbul fenomena dan pradigma bahwa pendidikan hanya milik orang kaya, orang miskin dilarang sekolah.

Pendidikan di Indonesia merupakan sebuah polimik yang tidak akan kunjung habis. Saat ini banyak instansi yang menyindir dan mempertanyakan “Apakah kesejahteraan yang diberikan oleh pemerintah di bidang pendidikan berbanding lurus dengan hasil yang diharapkan?”.

Bagi para pendidik yang memenuhi kualifikasi diberikan penghargaan berupa gaji dua kali gaji pokok ketika mereka telah menyandang gelar guru atau pengajar profesional. Para pengajar, pendidik berbondong-bondong untuk meraih status dan penghargaan tersbut tanpa memikirkan “Apa mereka layak mendaptkan hal tersbut?”.

Tidak sedikit dari beberapa guru yang telah mendapatkan status tersebut melalui prosedur yang telah ditentukan. Akan tetapi masyarakat bayak yang resah melihat kenyataan guru yang telah mendapatkan status sebagai guru professional ternyata tidak memperlihatkan perubahan yang signifikan bagi perkembangan peserta didik mereka. Sebut saja membuat perangkat pembelajaran mereka tidak ahli bahkan ada yang tidak bisa membuat perangkat pembelajaran sama sekali.

Sistem penilaian atau penentuan kelulusan Ujian Nasional juga merupakan problem yang tidak kalah pentingnya. Mengingat penentuan kelulusan bukan lagi hanya ditentukan oleh Ujian Akhir Nasional akan tetapi juga dipengaruhi hasil belajar para peserta didik di sekolah mereka masing-masing dengan melihat nilai Rapor mereka. Karena guru malu ketika ada siswa mereka tidak lulus maka ditempu segala cara agar anak didik mereka lulus. Kepala Sekolah malu, Kepala Dinas malu, Bupati malu, dan Gubernur malu ketika wilayah yang mereka pimpin banyak siswa mereka yang tidak lulus sehingga merekapun memberikan isyarat agar para siswa tersebut bisa lulus dengan istilah “Main cantik”.

Mau dikemanakan negeri ini?Karena mereka malu, sehingga menempuh segala cara agar mendapat penghargaan yang layak tanpa peduli dosa apa yang telah mereka perbuat. Budaya malu memang sangat perlu dilestarikan akan tetapi malu pada tempat yang tidak seharusnya adalah perbuatan yang sungguh tidak pantas dilakukan oleh para oknum yang bekerja di dunia pendidikan. Sebagai pendidik perbanyaklah Istigfar karena dosa yang kita perbuat tidaklah sedikit, jangan sampai amal jariyah(Ilmu yang bermanfaat) yang Anda harapkan dari mengjar malah terjadi sebaliknya Dosa Jariyah (Dosa yang turun temurun Anda ajarkan).